Setelah mengetahui pengertian dari stress dan sumber-sumbernya, saya juga akan menjelaskan 2 metode dalam menghadapi stress. Yang pertama adalah cara yang efektif dan yang kedua adalah cara yang kurang ataupun tidak efektif.
1. Effective
Coping
Tidak selamanya kita dapat menghindari stress di dalam hidup kita. Maka cara terbaik adalah menghadapinya. Effective coping dapat menghilangkan sumber stress ataupun dapat mengontrol reaksi dari stress. Ada beberapa cara efektif untuk menghilangkan sumber stress ataupun untuk mengontrol reaksi individu terhadap stress, yaitu :
Tidak selamanya kita dapat menghindari stress di dalam hidup kita. Maka cara terbaik adalah menghadapinya. Effective coping dapat menghilangkan sumber stress ataupun dapat mengontrol reaksi dari stress. Ada beberapa cara efektif untuk menghilangkan sumber stress ataupun untuk mengontrol reaksi individu terhadap stress, yaitu :
a. Menghilangkan atau mengurangi stress
Misalnya, seorang suami atau istri yang
menghadapi masalah besar dalam rumah tangganya dan mengakibatkan stress,
memiliki dua cara untuk mengakhiri stressnya, yaitu mendiskusikan masalahnya
dengan konsultan pernikahan atau mengakhiri pernikahannya.
b.
Cognitive coping
Cara ini meliputi perubahan bagaimana
individu berpikir tentang kejadian stress
tersebut. Reappraisal dapat
menjadi cara yang cukup efektif. Hal ini berkaitan dengan bagaimana kita menginterpretasi peristiwa stress.
Contohnya, seorang musisi yang sukses di album pertamanya dan jatuh di album keduanya akan
menilainya sebagai kegagalan besar dan membuatnya
stress. Namun seorang musisi senior menasihatinya untuk tidak menyerah dan menjelaskan bahwa hal yang
dialaminya sebagai hal yang biasa. Akhirnya, musisi muda itu menginterpretasi kegagalannya bukan sebagai
sumber stress, melainkan sebagai tantangan
kedepannya untuk melakukan yang lebih baik lagi. Dalam beberapa kasus, individu tidak dapat melakukan reappraisal dan yang harus dilakukannya
adalah
menjauhkan perhatiannya
terhadap sumber stress. Contohnya, stress akibat kematian pasangan tentu tidak
dapat dapat dihindari dan di-reappraisal.
Menjauhkan perhatian
dan
pikiran dari kematian
dan melanjutkan hidup adalah salah satu cara untuk mengatasi stress. Banyak individu yang mengatasi
stress dengan menginterpretasikan suatu peristiwa
sebagai suatu sisi di dalam keyakinan agama mereka, religious coping. Contohnya,
ketika orang tua meninggal, maka individu menginterpretasikannya sebagai suatu takdir yang memang harus dilalui
setiap individu.
c. Mengontrol
reaksi stress
Ketika sumber stress tidak
dapat dihilangkan atau diubah, pilihan efektif lainnya adalah mengontrol reaksi
tubuh terhadap stress, baik secara psikologis dan fisik. Contohnya, seorang
pengusaha muda memulai bisnis barunya dan ia tahu bahwa dua tahun pertama akan
sangat membuatnya stress. Menyadari bahwa ia tidak dapat menghilangkan sumber
stress (bisnis baru), maka yang dapat dilakukannya adalah mengontrol reaksinya
terhadap stress. Misalnya dengan melakukan banyak kegiatan yang santai seperti
mengikuti kelas aerobic, pergi liburan bersama orang terdekat, dan lain-lain.
2. Ineffective
Coping
Walaupun banyak
usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi stress dengan cara yang baik dan
benar, sayangnya banyak individu yang mengatasi stress dengan cara yang salah.
Cara yang dilakukan memang dapat mengatasi stress, namun solusi yang ditawarkan
hanya bersifat sementara, bahkan akan membuat masalah lebih buruk.
Contoh
dari ineffective coping adalah :
a.
Menghindar
Contohnya, suami
yang memiliki masalah rumah tangga cenderung menghindari istrinya dan lebih
memilih pergi ke bar mabuk-mabukan atau yang lebih parah adalah perselingkuhan.
Apa yang dilakukan suami itu memang menghilangkan stress-nya sementara, namun
akan membuat masalah yang lebih buruk
b.
Agresi
Reaksi
umum seseorang yang frustasi adalah agresi atau tindak kekerasan atau kasar. Contohnya, seorang wanita yang sudah
lama mencoba menarik perhatian lawan
jenisnya
dan gagal, dapat memilih jalan bermusuhan dengan
pria tersebut agar dirinya tidak stress.
c. Self-medication
Banyak orang tidak efektif mengatasi
stress dengan menggunakan rokok, alkohol, dan obat-obatan lain untuk
menenangkan reaksi emosional mereka terhadap stress. Meskipun
alkohol dapat mengurangi
kecemasan bagi sebagian
orang, tapi tidak untuk menghapus sumber stress itu sendiri dan malah menambah masalah
itu sendiri baik dalam hubungan,
belajar, prestasi kerja, dan kesehatan dalam jangka panjang.
d. Defense
Mechanism
Menurut
Freud, ego memiliki suatu kemampuan pertahanan diri terhadap suatu ketegangan
atau ketidaknyamanan yang disebut dengan defense mechanism. Mekanisme pertahanan diri yang utama adalah sebagai berikut:
- Displacement. Keadaan dimana anda tidak aman dan tidak cocok untuk mengungkapkan perasaan agresif atau seksual terhadap orang yang menciptakan stress (seperti bos yang memerahi anda), maka perasaan tersebut di alihkan pada orang lain yang lebih aman (seperti berteriak pada teman Anda ketika Anda benar-benar marah dengan atasan Anda).
- Sublimation. Usaha pengalihan hasrat yang bersifat premitif ke tingkah laku yang dapat di terima masyarakat. Seperti orang yang mempunyai dorongan kuat untuk berkelahi di alihkan dalam olahraga keras seperti bertinju,gulat, dan lain-lain.
- Projection. Merupakan usaha untuk menyalahkan orang lain dalam kegagalan. Seperti ketika gagal dalam ujian dia menyalahkan kondisinya saat itu yang sedang flu.
- Reaction Formation. Mencegah keinginan yang berlebihan dengan melebih-lebihkan sikap dan prilaku yang berlawanan. Seorang pria yang sudah menikah dengan keinginan yang kuat untuk seks di luar nikah mungkin mulai kampanye untuk membersihkan kotanya dari panti pijat dan pelacur.
- Rationalization. Stress berkurang dengan menjelaskan tentang sumber stress dengan cara yang logis. Contohnya seorang pria yang diselingkuhi pacarnya, ia mengatakan pada dirinya sendiri bahwa wanita itu bukan yang terbaik untuk dirinya dan ia pantas mendapatkan wanita yang lebih baik.
- Regession. Untuk mengurangi stress, seseorang cenderung kembali ke perilakunya seperti pada saat sebelum stress itu muncul.
- Denial. Cara yang lain adalah dengan melakukan penyangkalan. Misalnya, saat seorang wanita sedang marah terhadap pacarnya, tapi ia menyangkal dengan mengatakan kalau dia tidak marah.
- Repression. Cara ini adalah dengan menekan penyebab stress ke alam bawah sadar kita.
- Intellectualization. Perasaan stress dapat dikurangi dengan cara menanggapinya secara santai atau cuek. Misalnya, saat seseorang ditipu setelah berinvestasi. Orang tersebut akan menanggapinya dengan santai dengan menganggap ini sebagai bagian dari menuju kesuksesannya sehingga ke depannya ia akan lebih berhati-hati dalam berinvestasi.
No comments:
Post a Comment