Wednesday, June 3, 2015

Laporan Presentasi Andragogi

LAPORAN PRESENTASI 
MEMBANGUN KONSEP DIRI POSITIF
O
L
E
H
KELOMPOK 9
Suryany (13-073)



FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2015

KONSEP DIRI POSITIF
Bagaimana Cara Mengembangkan Konsep diri yang positif dan sehat ?

Untuk memiliki konsep diri yang positif atau sehat kita harus:
1.     Know yourself adalah benar-benar mengetahui kelemahan dan kekurangan diri. Selain itu juga kita harus mengenali kelebihan diri kita. Dengan mengetahui kelebihan dan kelemahan diri kita, maka kita dapat memaksimalkan kelebihan kita dan meminimalisir kekurangan kita.
2.      Love yourself adalah mencintai diri baik kelebihan maupun kekurangan diri. Mencintai dan menerima diri kita apa adanya adalah hal terpenting yang menjadi dasar seseorang dapat membangun konsep diri yang positif.
3.      Be True yourself adalah jujur pada diri sendiri, tidak berpura-pura ataupun menjadi orang lain, harus memahami keunikan diri yang membuat setiap orang berbeda-beda, bukan berarti ada yang lebih tinggi ataupun lebih rendah hanya berbeda.

Hal-hal  apa yang juga menunjukkan konsep diri yang sehat?
1.      Kemampuan untuk mengenal diri sendiri; untuk dapat menilai kekuatan, kelemahan, bakat dan potensi.
2.      Kemampuan untuk mencintai dan menerima diri Anda apa adanya, mengetahui bahwa Anda dapat meningkatkan dan mengembangkan setiap aspek dari diri Anda yang Anda pilih.
3.      Kemampuan untuk jujur dengan diri sendiri dan jujur pada siapa Anda dan apa yang Anda hargai.
4.      Kemampuan untuk bertanggung jawab atas pilihan dan tindakan.
Selain hal di atas, dalam mengembangkan konsep diri yang positif membutuhkan perencanaan yang disengaja dan juga upaya dari dalam diri sendiri. Juga kemudian bekerja untuk memperoleh keterampilan yang dibutuhkan dalam hal menghadapi berbagai tantangan dan tantangan yang kita hadapi dalam kehidupan.
Menurut Brooks dan Emmart (1976), orang yang memiliki konsep diripositif menunjukkan karakteristik sebagai berikut:
a.        Merasa mampu mengatasi masalah. Pemahaman diri terhadap kemampuan subyektif untuk mengatasi persoalan-persoalan obyektif yang dihadapi atau memecahkan masalah yang terjadi.
b.      Merasa setaraatau sebandingdengan orang laindimana tidak ada yang lebih tinggi ataupun lebih rendah.Pemahaman bahwa manusia dilahirkan tidak dengan membawa pengetahuan dan kekayaan. Pengetahuan dan kekayaan didapatkan dari proses belajar dan bekerja sepanjang hidup. Pemahaman tersebut menyebabkan individu tidak merasa lebih atau kurang terhadap orang lain.
c.        Menerima pujian tanpa rasa malu. Pemahaman terhadap pujian, atau penghargaan layak diberikan terhadap individu berdasarkan dari hasil apa yang telah dikerjakan sebelumnya.
d.      Merasa mampu memperbaiki diri. Kemampuan untuk melakukan proses refleksi diri untuk memperbaiki perilaku yang dianggap kurang.
3.      METODE
Metode yang digunakan adalah metode diskusi dengan sesi tanya jawab dan sharing pengalaman. Mendiskusikan video singkat yang ditayangkan. Sesi tanya jawab jika ada yang ingin bertanya mengenai konsep diri positif atau sharing pengalaman oleh peserta.
Setelah video selesai, moderator akan melakukan kilas balik tentang video yang ditampilkan dengan memasukkan beberapa materi tentang membangun konsep diri yang positif. Dalam sesi tanya jawab, setiap pertanyaan akan didiskusikan sebelum diklarifikasi oleh moderator. Kemudian akan dilanjutkan dengan sharing pengalaman yang berhubungan dengan konsep diri positif.
 4.      ALAT BANTU
a. Video
Menampilkan sebuah video singkat berkaitan tentang topik konsep diri yang positif. Kami berasumsi bahwa video akan dapat menarik perhatian para peserta, sehingga pesan yang disampaikan melalui video tersebut dimengerti dan dipahami oleh peserta, sehingga peserta mendapatkan manfaatnya.
https://m.youtube.com/watch?v=udKNiPtLrOA
b. LCD Projection Panel
LCD Projection Panel adalah penampilannya dapat berwarna, dapat diprogram urutan belakang, layout, transisi, dan animasinya.
c. Proyektor
Alat bantu yang digunakan untuk menampilkan slide/LCD projection panel.
d. Speaker
Pengeras suara agar pembicaraan dalam video dapat terdengar oleh semua audiens.
      5.      PEMBAGIAN KERJA
              Moderator     : Jane Kosasih
              Operator        : Rinie Indira Nauly
              Dokumenter  : Novemina Angelita dan Suryany
              Observer        : Nisya Aspasia dan Nurilan Nova


PERSIAPAN DAN KENDALA
UntuK mempersiapkan materi presentasi, dari awal kelompok sudah memutuskan untuk menyajikan ceramah motivasi tentang konsep diri. Dari awal pun kelompok sudah menyadari bahwa lebih baik untuk menayangkan video ceramah motivasi dari ahlinya seperti Mario Teguh dan Andri Wongso. Namun karena kendala anggota yang sulit menemukan satu waktu untuk berkumpul, diskusi lebih lanjut dilakukan melalui media komunikasi Line. Diskusi tanpa tatap muka juga membuat diskusi menjadi berkepanjangan dan kurang efektif. Ditambah lagi salah satu anggota kami yang mengalami kecolongan sehingga kami sulit menghubunginya. Pada akhirnya kelompok bertemu untuk membahas tentang video yang akan dipilih. Masing-masing anggota mencari referensi video yang dianggap cocok untuk kami seleksi bersama. Dan terpilihlah video motivasi dari Mario Teguh dengan tema Who Am I.

PROSES SELAMA PELAKSANAAN
Pada hari H, tentu saja kelompok melakukan persiapan terlebih dahulu sebelum kuliah Andragogi dimulai. Persiapan yang dilakukan yaitu dengan mengetes laptop dan proyektor dan saling mengingatkan tugas masing-masing anggota kelompok. Acara dibuka oleh Jane. Dan sebelum video ditayangkan kepada penonton, anggota kelompok yang lain, yaitu Suryany, Nisya, dan Novemina terlebih dahulu membagikan kertas yang harus dijawab oleh penonton. Kertas yang dibagikan adalah sebagai pretest. Sesudah selesai diisi, kami pun mengumpulkannya. Jane memberikan kata-kata pengantar dan pertanyaan umum yang berkaitan dengan bahasan dalam video yang bertujuan untuk membuat audiens mengumpulkan fokus. Kemudian Rinie yang bertugas sebagai operator mulai menayangkan video dengan pembicara Mario Teguh yang bertema Who Am I. Saat penayangan video dimulai, Suryany dan Novemina yang bertugas di bagian dokumentasi segera melakukan tugasnya. Dan Nisya Aspasia yang bertugas sebagai observer juga segera melakukan tugasnya. Di tengah penayangan video, video dihentikan dan Jane sebagai moderator menanyakan beberapa hal. Setelah para penonton menjawab pertanyaan moderator, penayangan video kembali dilanjutkan sampai selesai. Setelah penayangan video berakhir, kelompok kembali membagikan kertas yang harus diisi oleh penonton. Kertas yang dibagikan tersebut adalah sebagai posttest. Setelah itu, dibuka sesi tanya jawab kepada penonton. Setelah sesi tanya jawab selesai, moderator pun menutup presentasi. Selama penayangan video, ada beberapa teman-teman audiens yang terlihat tidak fokus, namun ada juga yang terlihat mencatat hal-hal yang dipaparkan oleh Bapak Mario Teguh.


KENDALA DALAM PELAKSANAAN
A.    Cuaca.
Pada saat pelaksanaan persentasi di kelas tata ruang sudah cukup baik, tetapi cuaca pada saat itu tidak mendukung karena hujan sehingga suasana di kelas terasa kurang bersemangat. Ditandai dengan suasana kelas yang hening dan banyak beberapa mahasiswa yang menggunakan jacket.

B.     Peralatan.
Pada saat persentasi kami menggunakan perangkat elektronik, seperti : laptop, speakers, proyektor, dan kamera. Tetapi pada saat sebelum persentasi tiba-tiba laptop pertama yang kami gunakan tidak berfungsi (macet) dengan baik, lalu kami menggantinya dengan laptop yang lain.

C.     Performa.
Kelompok dianggap kurang memberikan performa cukup karena terlihat hanya menampilkan video dan memberikan kuisioner saja tanpa adanya ice breaking dan energizer terlebih dahulu sehingga kurangnya perhatian dari audiens. Untuk pembagian tugas dan peran sebenarnya sudah jelas, masing-masing sudah punya peranya namun dikarenakan hanya Jane Kosasih yang menjadi moderator sendirian terkesan pembagian peran tidak merata. Anggota dari kelompok yang hadir juga tidak lengkap, satu anggota kelompok kami yakni Nurilan Nova tidak hadir pada hari H saat kami presentasi.
Kelompok kami mengakui bahwa adanya ketidakmatangan perencanaan dan pembagian tugas, misalnya saja ada anggota kelompok yang jarang hadir dan sangat sulit dihubungi dan juga tidak hadir mengikuti persentasi kami. Sehingga performa yang ditampilkan masing-masing anggota kelompok masih jauh dari kata sempurna. Kelompok berharap untuk selanjutnya kami bisa lebih baik lagi dalam melaksanakan peran masing-masing dan kerjasama antar anggota kelompok bisa ditingkatkan dan lebih baik lagi untuk hasil yang lebih maksimal.


EVALUASI DARI AUDIENS
Livi Yohana (12-002)
Livi merasa bahwa pembawaan materi kurang menarik sehingga para audiens menjadi kurang fokus. Disarankan agar kelompok kami membawakan ice breaking di awal. Kemudian Livi menanyakan tentang seleksi video yang kami tampilkan sebagai materi.
Tanggapan kelompok: Untuk masukan ice breaking, kelompok menerimanya karena di awal presentasi, kelompok memang melewatkan komponen ini. Untuk seleksi video, kelompok menanggapi Livi dengan memberikan penjelasan bahwa setelah menyeleksi beberapa video dengan topik yang sama, video yang bersangkutan merupakan video yang paling relevan menurut kelompok.

Muhammad Firman Akbar (13-088)
Firman menanyakan pembagian tugas sebelum pelaksanaan pada hari H karena menurutnya yang nampak memiliki jobdesc hanya beberapa anggota kelompok saja.
Tanggapan kelompok: Sebenarnya untuk masalah pembagian kerja pada hari H, kelompok sudah memiliki pembagian tersebut yakni, Jane Kosasih sebagai moderator, Rinie Indira sebagai operator, Novemina dan Suryany sebagai dokumenter, serta Nisya Aspasia dan Nurilan Nova sebagai observer. Namun untuk pembagian tugas selama persiapan, semua anggota kelompok bersama-sama mencari video, mengembangkan rundown sederhana, dan memilih video yang akan ditayangkan.

Muhammad Yusuf Lubis (12-088)
Yusuf memberikan komentar tentang angket yang bertentangan dengan nilai.
Tanggapan kelompok: Kelompok menyadari bahwa bukan isi angket yang bertentangan dengan nilai, hanya saja kata-kata dalam angket tersebut yang berarti berbeda untuk responden. Setelah dijelaskan lebih jauh tentang isi angket tersebut, responden dapat mengerti.

Sinta Meilastry (13-092)
Sinta berkomentar bahwa alangkah baiknya kalau kelompok langsung yang memberikan motivasi.
Tanggapan kelompok: Kelompok memilih untuk menampilkan video motivasi dari Mario Teguh Golden Ways dengan tujuan agar para audiens dapat langsung mendapat motivasi dari sumber yang terpercaya. Jika berhubungan dengan masalah motivasi konsep diri seseorang, sumber yang beerpengalaman.

Thursday, April 2, 2015

Perbaikan Tugas Andragogi



MODUL MEMBANGUN KONSEP DIRI YANG POSITIF
O
L
E
H

KELOMPOK 9

Suryany (13-073)






FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2015



Pendahuluan
Konsep diri adalah pemahaman kita mengenai diri kita sendiri. Pemahaman ini meliputi pemahaman mengenai diri kita dari luar (fisik) dan dalam (perasaan, kognitif, dan lain-lain).
Pada masa sekarang ini, banyak sekali orang yang memandang diri sendiri secara negatif ataupun dapat dikatakan konsep diri seseorang  pada masa sekarang banyak sekali yang negatif. Banyak yang merasa tidak puas terhadap diri sendiri dan tidak dapat menerima dirinya apa adanya. Konsep diri yang negatif terutama meliputi body image seseorang, kepintarannya, kemampuannya, dan lain sebagainya. Kebanyakan wanita pada masa sekarang merasa tidak puas terhadap body imagenya sendiri, walaupun ia sebenarnya sudah ideal. Namun tetap saja ia tidak menghargai dirinya. Contoh yang lain adalah seseorang sering membandingkan dirinya dengan kemampuan yang orang lain miliki. Padahal orang tersebut juga sebenarnya memiliki keahlian yang lain. namun karena ia selalu membandingkan dirinya dengan kemampuan yang dimiliki oleh orang lain, maka ia pun tidak dapat melihat kemampuan yang ia miliki.
Padahal setiap orang harusnya menghargai dirinya sendiri dan menerima diri sendiri apa adanya. Jika kita mampu mengenali dan memahami diri sendiri, tentu kita akan merasa lebih bahagia karena tidak perlu menyesali apa yang tidak kita miliki. Dengan memahami diri sendiri kita dapat mengenali kelebihan dan kekurangan pada diri kita dan dapat memaksimalkan kelebihan serta meminimalisir kekurangan yang ada pada diri kita.

1.      KONSEP DIRI.
a.       Seifert dan Hoffnung (1994), mendefinisikan konsep diri sebagai “suatu pemahaman mengenai diri atau ide tentang diri.“
b.      Santrock (1996) menggunakan istilah konsep diri mengacu pada evaluasi bidang tertentu dari diri.
c.       Atwater (1987) menyebutkan bahwa konsep diri adalah keseluruhan gambaran diri, yang meliputi persepsi seseorang tentang tentang diri, perasaan, keyakinan, dan nilai-nilai yang berhubungan dengan dirinya. Atwater mengidentifikasi konsep diri atas tiga bentuk. Pertama, body image, kesadaran tentang tubuhnya, yaitu bagaimana seseorang melihat dirinya sendiri. Kedua, ideal self, yaitu bagaimana cita-cita dan harapan-harapan seseorang mengenai dirinya. Ketiga, social self, yaitu bagaimana orang lain melihat dirinya.
d.      Menurut Burns (1982), konsep diri adalah hubungan antara sikap dan keyakinan tentang diri kita sendiri. Sedangkan Pemily (dalam Atwater, 1984), mendefinisikan konsep diri sebagai sistem yang dinamis dan kompleks diri keyakinan yang dimiliki seseorang tentang dirinya, termasuk sikap, perasaan, persepsi, nilai-nilai dan tingkah laku yang unik dari individu tersebut.
e.       Cawagas (1983) menjelaskan bahwa konsep diri mencakup seluruh pandangan individu akan dimensi fisiknya, karakteristik pribadinya, motivasinya, kelemahannya, kelebihannya atau kecakapannya, kegagalannya, dan sebagainya.
Berdasarkan pada beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa konsep diri adalah gagasan tentang diri yang mencakup keyakinan, pandangan dan penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri.
2.      KONSEP DIRI POSITIF
Bagaimana Cara Mengembangkan Konsep diri yang positif dan sehat ?

Untuk memiliki konsep diri yang positif atau sehat kita harus:
1.      Know yourself adalah benar-benar mengetahui kelemahan dan kekurangan diri. Selain itu juga kita harus mengenali kelebihan diri kita. Dengan mengetahui kelebihan dan kelemahan diri kita, maka kita dapat memaksimalkan kelebihan kita dan meminimalisir kekurangan kita.
2.      Love yourself adalah mencintai diri baik kelebihan maupun kekurangan diri. Mencintai dan menerima diri kita apa adanya adalah hal terpenting yang menjadi dasar seseorang dapat membangun konsep diri yang positif.
3.      Be True yourself adalah jujur pada diri sendiri, tidak berpura-pura ataupun menjadi orang lain, harus memahami keunikan diri yang membuat setiap orang berbeda-beda, bukan berarti ada yang lebih tinggi ataupun lebih rendah hanya berbeda.

Hal-hal  apa yang juga menunjukkan konsep diri yang sehat?
1.      Kemampuan untuk mengenal diri sendiri; untuk dapat menilai kekuatan, kelemahan, bakat dan potensi.
2.      Kemampuan untuk mencintai dan menerima diri Anda apa adanya, mengetahui bahwa Anda dapat meningkatkan dan mengembangkan setiap aspek dari diri Anda yang Anda pilih.
3.      Kemampuan untuk jujur dengan diri sendiri dan jujur pada siapa Anda dan apa yang Anda hargai.
4.      Kemampuan untuk bertanggung jawab atas pilihan dan tindakan.
Selain hal di atas, dalam mengembangkan konsep diri yang positif membutuhkan perencanaan yang disengaja dan juga upaya dari dalam diri sendiri. Juga kemudian bekerja untuk memperoleh keterampilan yang dibutuhkan dalam hal menghadapi berbagai tantangan dan tantangan yang kita hadapi dalam kehidupan.
Menurut Brooks dan Emmart (1976), orang yang memiliki konsep diripositif menunjukkan karakteristik sebagai berikut:
a.        Merasa mampu mengatasi masalah. Pemahaman diri terhadap kemampuan subyektif untuk mengatasi persoalan-persoalan obyektif yang dihadapi atau memecahkan masalah yang terjadi.
b.      Merasa setaraatau sebandingdengan orang laindimana tidak ada yang lebih tinggi ataupun lebih rendah.Pemahaman bahwa manusia dilahirkan tidak dengan membawa pengetahuan dan kekayaan. Pengetahuan dan kekayaan didapatkan dari proses belajar dan bekerja sepanjang hidup. Pemahaman tersebut menyebabkan individu tidak merasa lebih atau kurang terhadap orang lain.
c.        Menerima pujian tanpa rasa malu. Pemahaman terhadap pujian, atau penghargaan layak diberikan terhadap individu berdasarkan dari hasil apa yang telah dikerjakan sebelumnya.
d.      Merasa mampu memperbaiki diri. Kemampuan untuk melakukan proses refleksi diri untuk memperbaiki perilaku yang dianggap kurang.
3.      METODE
Metode yang digunakan adalah metode diskusi dengan sesi tanya jawab dan sharing pengalaman. Mendiskusikan video singkat yang ditayangkan. Sesi tanya jawab jika ada yang ingin bertanya mengenai konsep diri positif atau sharing pengalaman oleh peserta.
Setelah video selesai, moderator akan melakukan kilas balik tentang video yang ditampilkan dengan memasukkan beberapa materi tentang membangun konsep diri yang positif. Dalam sesi tanya jawab, setiap pertanyaan akan didiskusikan sebelum diklarifikasi oleh moderator. Kemudian akan dilanjutkan dengan sharing pengalaman yang berhubungan dengan konsep diri positif.
4.      ALAT BANTU
·a. Video
Menampilkan sebuah video singkat berkaitan tentang topik konsep diri yang positif. Kami berasumsi bahwa video akan dapat menarik perhatian para peserta, sehingga pesan yang disampaikan melalui video tersebut dimengerti dan dipahami oleh peserta, sehingga peserta mendapatkan manfaatnya.
b. LCD Projection Panel
LCD Projection Panel adalah penampilannya dapat berwarna, dapat diprogram urutan belakang, layout, transisi, dan animasinya.
c. Proyektor
Alat bantu yang digunakan untuk menampilkan slide/LCD projection panel.

5.      PEMBAGIAN KERJA
Pembicara       : Jane Kosasih
Operator          : Rinie Indira Nauly
Dokumenter    : Novemina Angelita dan Suryany
Observer         : Nisya Aspasia danNurlina Nova
6.      PELAKSANAAN
11.15   Pembukaan
11.25   Pemutaran video
12.05   Tanya Jawab dan Evaluasi
7.      MANFAAT KONSEP DIRI POSITIF:
a.       Rasa Percaya Diri
b.      Semangat dan Gairah Hidup
c.       Keberanian
d.      Kebebasan
e.       Harga Diri ( Self-Esteem )
f.       Kedamaian dan Kebahagiaan
g.      Keberhasilan dalam hidup

SUMBER:
Margono, “Pengaruh Motivasi, Efikasi Diri, Beban Kerja dan Keterampilan Menulis terhadap Produktivitas Buku Ajar Dosen yang Diterbitkan”. Jurnal Aplikasi Manajemen Vol. 6, No. 3.Hal. 353.
Suyanto, “Motivasi dan Kemampuan Usaha Dalam meningkatkan Keberhasilan Usaha Industri Kecil”. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan Vol. 12, No. 2.Hal. 179.