Blusukan Jokowi jadi sorotan New
York Times
Gubernur DKI Jakarta, Joko
Widodo alias Jokowi, kembali menjadi sorotan media internasional. Kali ini
media Amerika Serikat The New York Times mengulas aksi blusukan
yang sering dilakukan Jokowi. Artikel itu menceritakan bagaimana Jokowi kerap
turun ke jalan untuk mendengar aspirasi warga Jakarta. Digambarkan pula
bagaimana orang-orang selalu mengerumuni Jokowi saat ia blusukan ke
pasar, daerah kumuh, dan lingkungan lainnya.
Dalam artikel berjudul In
Indonesia, a Governor at Home on the Streets itu, sang wartawan Joe
Cochrane menuliskan bagaimana orang Jakarta menyalami Jokowi dengan
meletakkan tangan Jokowi ke dahi mereka sebagai tanda hormat. The New York
Times menyebut Jokowi sebagai pemimpin yang bersedia keluar dari
kantornya.
Dalam wawancaranya dengan The
New York Times, Jokowi menjelaskan alasannya sering blusukan.
Dengan datang ke lapangan, Jokowi mengaku bisa menjelaskan
program-programnya, sekaligus menampung ide rakyat ke dalam programnya.
“Orang bilang ini adalah demokrasi jalanan karena saya yang menemui mereka,”
ujar Jokowi.
Selain itu, The New York
Times menyebutkan pencapaian kinerja Jokowi selama masa kepemimpinannya
sejak Oktober 2012. Misalnya, Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta Pintar,
sistem pembayaran pajak secara online, dan dimulainya proyek
transportasi massal. The New York Times juga menceritakan perjuangan
Jokowi memindahkan pedagang kaki lima dari jalanan Tanah Abang ke dalam
pasar. Pemindahan pedagang di pasar terbesar di Asia Tenggara tersebut, untuk
mengurangi kemacetan di pusat Jakarta. Juga dipaparkan upaya Jokowi
merelokasi sekitar 7.000 warga miskin di waduk Pluit Jakarta Utara ke rumah
susun. Pemindahan penduduk ini selain merupakan upaya menyejahterakan warga,
juga mengatasi banjir akut.
New York Times juga
menggambarkan bagaimana Jokowi merupakan sebuah harapan di mana dia tidak
menggunakan jabatannya untuk memperkaya diri. Media AS ini juga menyebut
Jokowi sebagai man of the people, yang mengungkapkan sebagai sosok
calon yang paling kuat menjadi presiden menggantikan SBY di 2014.
|
Teori David McClelland
Teori kebutujhan McClelland dikembangkan oleh David
McClelland dan rekannya-rekannya. Teori
ini berfokus pada 3 kebutuhan, yaitu kebutuhan untuk berprestasi (need for achievement), kebutuhan untuk
berkuasa (need for power), dan
kebutuhan untuk berafiliasi (need for
affiliation).
David McClelland mendalami Needs Theory dari Henry Murray. Beliau meneliti 3 motif di atas
untuk meninjau dan mengevaluasi tentang bagaimana sistem motif mempengaruhi
perilaku.
Need for achievement :
1. Keinginan untuk bertanggung jawab secara pribadi.
2. Kecenderungan memilih tingkat kesulitan sedang dalam membuat target dan mengambil resiko.
3. Keinginan yang kuat untuk mengkonkritkan umpan balik.
4. Menyukai kegiatan menyelesaikan tugas semaksimal mungkin.
Need for power :
1. Menyukai kegiatan mengarahkan dan mengendalikan orang.
2. Memperhatikan hubungan antara pemimpin dan pengikut.
3. Menikmati berkompetisi.
Need for affiliation :
1. Ingin disukai oleh banyak orang.
2. Lebih suka bekerja sama.
3. Berupaya untuk menjalin hubungan dengan semua orang.
4. Mencari peluang untuk berkomunikasi.
Pembahasan
Blusukan yang dilakukan Jokowi adalah tindakan
dengan langsung turun ke lapangan untuk bertemu dengan rakyat. Setiap tindakan
biasanya selalu didasari oleh motivasi untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Dari
fenomena blusukan Jokowi, adapun need yang ingin dipenuhi oleh Jokowi adalah kebutuhan
untuk berafiliasi ( need for affiliation
) dan kebutuhan untuk berprestasi ( need for achievement ).
Need for
affiliation dapat dilihat dari Jokowi
yang melakukan blusukan untuk bertemu langsung dengan rakyat. Beliau berupaya
untuk menjalin hubungan dengan rakyat. Blusukan Jokowi ini membuat banyak
rakyat menjadi suka padanya karena Jokowi dianggap merakyat dan tidak sombong,
bahkan blusukan Jokowi begitu terkenalnya hingga menjadi sorotan dari sebuah majalah
terkenal yaitu New York Times. Beliau
melakukan blusukan sebagai cara untuk berkomunikasi secara langsung dengan
rakyat sehingga beliau dapat mengetahui langsung aspirasi-aspirasi dari
masyarakat ataupun masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh masyarakat. Hal
ini terbukti langsung dari cara Jokowi dalam mengatasi masalah di Tanah Abang.
Jokowi tidak langsung menggusur para PKL, melainkan memberi waktu kepada mereka
dan mengajak mereka untuk makan bersama. Dengan makan bersama, akan terjalin
komunikasi antara Jokowi dengan para PKL sehingga masalah-masalah yang ada pun
dapat diketahui.
Sebagai seorang presiden, Jokowi merasa bertanggung
jawab untuk menyelesaikan masalah yang dialami masyarakat. Need for achievement dapat dilihat dari Jokowi yang melakukan
blusukan karena dengan blusukan, beliau dapat mengetahui permasalahan yang
dialami masyarakat langsung dari masyarakat itu sendiri. Dengan mengetahui
langsung permasalahan yang dihadapi masyarakat, Jokowi dapat mengatasi langsung masalah-masalah tersebut.
Jokowi berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan berbagai masalah. Usaha yang
dilakukan Jokowi akhirnya telah menampakkan hasilnya. Kemacetan berhasil
dikurangi dengan memindahkan para PKL liar ke dalam pasar. Jokowi juga berani
mengambil resiko. Pencapaian lain selama kepemimpinan Jokowi sejak Oktober
2012, yaitu Kartu Jakarta Sehat dan
Kartu Jakarta Pintar, sistem pembayaran pajak secara online, dan dimulainya proyek transportasi massal. Jokowi juga
berani mengambil resiko. Hal ini dapat dilihat dari keputusan Jokowi untuk
menaikkan harga BBM. Jokowi tetap menaikkan harga BBM walupun didemo oleh
masyarakat.